Susmintari Dwi Ratnaningtyas

Karena yang terucap akan mudah lenyap dan yang tertulis akan abadi seperti prasasti....

Selengkapnya
Navigasi Web
KETIKA BAHAGIA MENYAPA
Sumber: https://muslim.or.id/35908-masuk-surga-bersama-keluarga.html

KETIKA BAHAGIA MENYAPA

(Tantangan hari ke-84)

#TantanganGurusiana

Dimas mendesah perlahan. Sayap pesawat menerbangkan sejuta asa di hatinya. Menguatkan tekad di hatinya untuk bersiap meminta maaf kepada keluarganya, juga orang-orang yang dikasihinya yang pernah tersakiti karena ulahnya. Memohon maaf dengan ketulusan mendalam atas segala sikap tak bijaknya selama ini. Niatnya untuk segera bertemu Aida menggebu. “Aku harus menyelesaikan semuanya secara dewasa, karena aku seorang lelaki. Sebelum semuanya hancur dan tak bisa lagi dperbaiki karena aku terlambat menyadarinya,” sejurus kemudian kata hatinya berbisik lagi.

“Maafkan saya, Bunda.” Kalimat pertama yang diucapkannya ketika sampai di rumah, bertemu dengan Aida dan Dara yang tak pernah membencinya. Maka kemudian Aida terisak haru ketika Dimas menyampaikan permohonan maaf tulusnya. Baru sekali ini Dimas berbicara dengan nada yang tak biasa. Tanpa menggertak dan tiada teriak selayak adatnya. Matanya sembab, bibirnya gemetar mengucap ribuan maaf. Aida tak kuasa, melihat suami yang selalu dipujanya berurai air mata. Cukup kata maafnya dia terima, memulai kembali segalanya dengan penuh harap bahagia tanpa ada dusta yang melingkupi cinta mereka. Direngkuhnya tubuh lelah suaminya penuh sayang, memberinya kekuatan bahwa hari esok lebih perlu untuk diperjuangkan. Mengubur segala kisah lalu yang menyakitkan, menutup segala kenangan yang mungkin hanya perlu untuk dikenang, menjadikannya cermin untuk berhati-hati mengambil langkah di masa depan.

Hari-hari berikutnya adalah hari penuh gelak tawa. Dara yang tak lagi enggan bermanja kepada ayahnya. Aida yang terlihat paling bersuka. Ketika tak dinyana pria yang selalu dikasihinya itu mengajaknya menemui Lisa, sahabat yang pernah dibuatnya lara. Mereka ingin menghapus jejak kesalahan masa lalu, memohon hamparan maaf dan harapan agar tak ada permusuhan yang memilukan hati lagi. Aida terpana, sungguh ini adalah anugerah yang tiada tara. Tak diragukannya untaian doanya, semua terjawab sudah. Alloh sungguh mengasihinya, melindungi jiwa rapuhnya dan mengabulkan pintanya pada saat yang seharusnya.

Setengah purnama sesudahnya, sekembali Rafki dan Lisa dari Bali mereka berkumpul bersama di sini. Selepas fajar di awal pagi. Di beranda rumah Lisa dan Rafki yang sungguh terasa damai dan penuh cinta. Hati Aida bersuka, Lisa menerima maafnya, mengikhlaskan cerita pilu masa lalu mereka. Bercengkerama selayak saudara. Marah dan dendam telah menguap tanpa sisa. Hanya harap yang selalu tersemat dalam dada, semoga persahabatan akan kekal adanya. Hari ini Dimas sungguh bahagia, egonya terkalahkan sudah. Ditatapnya Aida yang asyik bercerita dengan Lisa. Dara tak kalah bahagia, menyaksikan kebahagiaan ayah bundanya. Merangkul pundak istrinya, Rafki merasai kebahagiaan itu. Pengalaman mengajarinya untuk menjadikan sabar sebagai senjatanya. Kesabaran itu jua yang mengantarkan Dimas pada kesadaran yang sebenarnya. Kesadaran untuk bertanggung jawab selayak lelaki dewasa.

Kesabaran dan kebijaksanaan Rafki telah mempertemukan kebahagiaan dua keluarga itu kini. Saling berjanji untuk mengikat persaudaraan dari hati. Mengubur kenangan masa lalu yang pilu dan menorehkan kenangan manis untuk menyemai asa dan menyongsong harap di masa depan. Kini dan nanti ........

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Turut bahagia saya. Kisahnya happy ending

07 Apr
Balas

Alhamdulillah... Terima kasih Kakak. .

07 Apr

Aduuh... Bahagianya... Cuit cuit...

07 Apr
Balas

Hehe, makasih Bunsay

07 Apr

Masya Allah. Luar buasa Sudah end belum jeng, hegehe..

07 Apr
Balas

Alhamdulillah. .. Terima kasih Mbak ayuku . Maunya belum Mbak ...

07 Apr

Akhir cerita yang happy ending, selamat ya bunda?

07 Apr
Balas

Alhamdulillah ,terima kasih Bunda Ria

07 Apr



search

New Post